panduan rute paling populer ke gunung Bromo lewat jalur probolinggo

 


Jika anda akan ke Bromo untuk pertama kali, anda harus coba jalur probolinggo. Bisa dikatakan bahwa jalur ini adalah adalah jalur paling populer ke wisata bromo. Selaini itu Jalur Probolinggo relatif landai, aksesnya mudah, aman dan banyak sekali guest house yang murah meriah.

Di kawasan Cemoro Lawang, kamu dapat menemukan penginapan dengan harga Rp 100.000-an. Seperti halnya rute Senduro, Lumajang yang dapat ditempuh dari Malang selatan lewat Dampit, jalur Probolinggo juga bisa.

Hanya memang, butuh waktu lebih lama yaitu kurang lebih 4-5 jam perjalanan. Jad lebih baik jika anda melewati jalur Probolinggo lebih efektif dari Surabaya.

Ada dua pilihan tempat ‘transit’ sebelum ke Gunung Bromo yaitu Desa Sukapura dan Desa Ngadisari (Cemoro Lawang).

Namun sebagian besar lebih memilih Cemoro Lawang karena lebih dekat yaitu hanya berjarak 4 km dari Bromo, dibandingkan Sukapura yang berjarak kurang lebih 13 km.

Ngadisari, bersama dengan dua desa lainnya, yaitu Wonotoro dan Jetak, merupakan kawasan lereng perbukitan Cemoro Lawang, desa terdekat dengan Gunung Bromo. Cemoro Lawang sendiri berada di ketinggian 2200 mdpl.

Dari ujung desa Cemoro Lawang ini, kamu bisa menikmati pemandangan indah Gunung Bromo dan Gunung Batok yang diselimuti oleh kabut di pagi hari. Belum sampai ke Bromo sudah disuguhi pemandangan yang begitu memanjakan mata.

Cara menuju Cemoro Lawang (Surabaya – Tongas (Probolinggo) – Sukapura – Cemoro Lawang – Bromo), kamu bisa naik bus mini atau bison dari Terminal Bayuangga, menuju selatan ke Kecamatan Sukapura, dan selanjutnya ke Desa Ngadisari (Cemoro Lawang).

Meskipun aksesnya mudah tetapi jalur ini mempunyai jalan yang berbelok-belok. Setelah sampai di Cemoro Lawang, kamu bisa menginap di Hotel (ada beberapa Hotel kelas Melati ) dan Homestay.

Harganya juga terjangkau mulai Rp 100.000 dan untuk mencari makanan tidak perlu kahawatir karena disana banyak warung makan yang harganya sangat terjangkau untuk para wisatawan.

Beberapa pilihan aktivitas di Jalur Cemoro Lawang

Dari cemoro lawan ke Bromo ada dua pilihan yaitu denan berjalan kaki atau menunggang kuda. Kalau kamu mengunjungi pagi hari, dapat melihat matahari terbit, jika dilakukan di siang hari, pengunjung akan dapat dengan jelas melihat gunung Bromo dengan semua aktifitasnya.

Cobalah pula, rute lautan pasir di sekitar gunung Tengger : Cemoro Lawang – Gunung Bromo – Gunung Watangan – Cemoro Lawang. Rute ini pasti disukai oleh orang-orang yang mencari tantangan dan cukup berbahaya dan susah dilalui.  Perlu melewati dua jurang dan membutuhkan waktu 4 jam jika kamu melalui jalur ini.

Lewat rute ini, kamu bisa menikmati panorama yang indah dari Segoro Wedi Lor (Lautan Pasir sisi Utara), yang sebenarnya merupakan kawasan kawah aktif dari Gunung Watangan ini dan masih jarang dikunjungi, sehingga kondisinya masih alami dan perawan.

Ada pula, rute Cemoro Lawang – Penanjakan – Cemoro Lawang. Jalur ini meliputi jalan di sekitar puncak Penanjakan. Butuh waktu 5 jam perjalanan untuk sampai ke lokasi Bromo.  Spot paling menarik adalah kaldera Tengger dan pemandangan eksotis lainnya.

Lalu, rute Cemoro Lawang – Gunung Bromo – Watangan – Goa Lava – Cemoro Lawang. Ini rute terbaik untuk belajar goa lava, bisa ditemukan di wilayah goa atau daerah Sumur Pitu.

Banyak goa terbentuk dari Gunung Kursi yang mengalami proses pendinginan. Butuh sekitar 4-5 jam perjalanan. Biasanya pemilik penginapan suka menawarkan tur ke Bromo dengan mobil jeep.  Bahkan, sopir bison atau bus mini, merangkap marketing salah satu pemilik jasa jip.

Tapi, kamu bisa juga jalan kaki, kalau memang suka hiking, karena jarak dari Cemoro Lawan ke Bromo, tidak terlalu jauh. Selain lebih hemat, kamu juga bisa lebih menikmati suasana gunung bromo yang menyegarkan mata.

Itulah penjelasan rute ke gunung Bromo yang bisa kalian lewati. Ingat ada jalur yang susah dan mudah, jika kalian pemula saya sarankan mengikuti jalur yang sudah saya jelaskan diatas.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak